kawan, aku ingin bercerita kepadamu. Betapa kau tidak tahu yang aku pikirkan itu dirimu, dan masa lalu. mungkin kau tak pernah lupa akan itu. karena itu menyakitkan bagimu. itu aku minta maaf, sungguh. lalu kini masa lalu itu menjawab dengan memutarbalikkan siapa objek dan siapa subjek. yang tergolek kini aku yang meronta-ronta, ya, itu aku, kau tahu oh, kau tidak tahu. karena yang tahu hanya Tuhan dan aku ketika itu aku disebelahmu, kita samasama tahu. bukan? dan ada sekat es dingin yang membatasi kau dan aku. tentunya kau pasti tahu. kala itu kita sedang melakukan pembicaraan yang sungguh dingin dan beku. sialnya, itu datang tak tepat ketika sebetulnya kau membutuhkanku dan aku butuh dirimu sekat yang tidak logis. Kalau kau mau kau bisa memberikanku setermos air panas untuk melelehkannya. untuk Tuhan, lelehkan hatiku. sekali lagi, kumohon. Jombang, 2010