Skip to main content

buat sensei

Dear sensei, kita tau takdir berjalan sebegitu rumitnya, dan saya juga gak tau kalo suatu hari nanti sensei nemu blog saya yang secara vulgar saya nyebut-nyebut jati diri sensei. plus fotonya lagi. Sempurna sudah.
Saya cuma mau bilang ke sensei kalo suatu hari nemu blog saya, baca isinya, dan menemukan diri anda, jangan berpikir macam-macam ya tentang saya. Saya tau ini sulit, saya yang dihadapan sensei sebegitu cool nya tapi dibelakang sensei suka ngerasani lewat twitter dan blog. Saya cuma sekedar mengagumi sensei seperti Nam mengagumi p'shon atau seperti Tom cruise mengagumi katsumoto kok.
Saya emang suka kok sama sensei. Saya suka sensei karena :
1. sensei tampak keren abis pas ngesot-ngesot di matras
2. sensei sikapnya tegak dan saya nggak bisa.
3. tangan sensei kuat kayak batang pohon pisang. saya kaget lho pas nyengkrem tangannya sensei yang kecil tapi kerasnya kayak pohon pisang. saya sekarang jadi seneng liat cowok bertangan kuat gitu. hehehee
4. sensei keren kalo pake hakama. jadi keren dan macho gitu sensei.. (mukya!)
5. sensei  kecil tapi kuat.


Jujur ya sensei, mungkin sebenernya sensei ni biasa aja.. saya juga nggak tau kenapa saya seneng aja ama sensei. perasaan ini timbul seenaknya saja.
Saya punya kecurigaan jangan jangan karena saya udah lama gak liat cowok keren kayak model sensei gitu.
saya nggak naksir sensei sih. ya dikit lah. tapi selebihnya kagum. kita samasama tau juga kalo kita berbeda latar belakang,walaupun saya juga sipit kayak sensei. dan saya juga tau kalo sensei juga udah agak jauh lebih tua dari saya. hehe. tapi memang kayak masih muda kok.
mungkin kalo sensei juga muslim,saya bisa naksir klepek-klepek beneran sama sensei.  gaktau kayak apa ya. hehe.
tapi ya kalo saya belum punya pacar juga deh. kalo udah ya nggak tau juga yaa.. fufufufu
tenang sensei, sejauh kita kenal saya sudah punya pacar kok. saya juga sering cerita ke dia. ya walaupun dia agak cemburu sampe bela-belain fitnes tiap hari sih. hehe. tapi plis sensei, kita tetep akur seperti sedia kala ya... plissss.... keep teaching me pleasee. love you as a good student kok. sueerr
jangan hiraukan perasaan anehku yang muncul padamu. anggap saja ini gejolak kawula muda semarang yang gawl abis. <-- tu kan sensei, mulai gak wajar kan kalimat saya -,-. gapapa kalo sensei anggep saya anak labil, dan butuh pengajaran ekstra saya rela sepenuhnya! *DHUAARRR!!* *geledeknyaut*

Dear Sensei, kalo sensei beneran baca blog saya, tolong jangan beritahu saya kapanpun. selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

masih

Masih ada yang terluka di pagi hari Masih ada sepi yang meriap kaku Masih ada yang meneriakkan luka tanpa suara Masih ada sepi di pertunjukan piano Masih ada sedih dalam senyum Masih  ada Kau, yang kusebut tiap waktu Semarang, 31 Desember 2011

Me in 2021

Halo. Ini sudah 2021. Nama saya masih Habibah Nur Laili.  Tapi saya pikir saya di 2021 masih belum banyak berubah dari postingan sebelum ini: gak jelas. Hahaha. Dari dulu hingga sekarang masih sama: sudah kepikiran ingin ke psikolog tapi belum kejadian juga. Usaha nyarinya udah ada sih. Kepala masih penuh dan kusut. Semrawut. Masih nggak tau gimana menatanya, atau mulai darimana.  Sudah ada rencana ke psikolog tapi masih wacana. Yaudahlah kita mulai pelan-pelan aja dari mulai nulis lagi. Lucunya, kalau blogku ga aku isi rajin itu juga bikin stress. Like, i'm trying to be perfect but it's so far away to be that one (Gonna blame the virgo sign about this perfectionistness- or the infj thing?) December 2021.

Sepasang Bolpoin Tanpa Tutup

Bulpen hijau bertanya, "Hai, kemana tutupmu, merah?" tanyanya. "Aku kehilangan tutupku. Majikanku menghilangkannya.." jawab bolpoin merah, sedih. "Dan tutupmu juga tak ada, Wahai bolpoin hijau?" lanjut bolpoin merah kemudian. "Ya! Majikanku juga menghilangkannya! Dia menghilangkannya ketika belajar di ruang tamu, di kala yang lain pergi dan Ia sendirian. Dia sungguh malang" hijau menjawab. "Aku tak peduli dia malang atau tidak. Aku hanya ingin tutupku kembali!" merah meletup-letup. "Aih, Merah, dia pun tak tahu dimana tutup kita berada.." "Tapi tak lama lagi kita akan kering tanpa tutup itu! Apa kau tak mengerti itu, Hijau! "Lalu kita harus bagaimana?" "Lukai barangnya!" "Lukai barangnya?? Apa maksudmu?!" "Ya! Kita lukai saja barangnya, agar semua barangnya menjadi merah dan hijau! Dengan begitu Ia akan mencarikan tutup untuk kita!" merah antusias. Kemudian seluruh peng