Mungkin lebih bijak kalo pertanyaan ini ditujukan buat kaum yang bisa melahirkan: siapa yang (nggak) suka film korea? Kemungkinan besar yang jawab nggak suka mungkin cuma beberapa, kalo dilihat dari sensus perkoreaan yang semakin meningkat.
Masalahnya aku juga suka ( ̄  ̄)b
Dari film film korea yang aku tonton secara gratis maupun yang tidak pernah bayar, aku menganalisa beberapa hal nggak penting.
SATU. 90% kalo gak cinta segitiga ya segiempat.yg segilima ato segienam belom pernah liat. Barangkali ada yg pernah liat?
Mungkin sebenernya intinya film korea itu cinta segi berapaa gitu, tapi ceritanya aja dibuat variasi. İya nggak sih? Tapi Bukan untuk genre tentang kisah manusia dan anjing lho ya..
Dan yang kedua,
Kalo dalam cinta segitiga yang melibatkan dua lelaki dan satu wanita, sangat gampang menebak mana yang dipilih si wanita. Pokoknya, cowok yang paling baik dan tampak 'ideal' atau 'sempurna' itu.....pasti yang nggak dipilih. Mereka cuma 'friend zone'! u,u
Yang dipilih notabene adalah yang nakal,yang nyebelin.. Pokoknya, yang tidak sempurna.
Hahaha.
Kemudian setelah menganilisis ini, aku jadi inget sesuatu. Di SMA.
Nasibku hampir kayak drama korea.
Aku diantara dua pilihan. Dua duanya sama sekali sulit. Masalahnya tidak ada istilah untuk yang mana yang friend zone.
Yang satu sombong menyebalkan dan sedikit playboy.
Yang kedua cool romantis dan nyaman sekali dalam percakapan sastra. Uh。Benarbenar pilihan yang sulit.
Tapi aku tau harus memilih salah satu diantara mereka.
Tadinya sih mau pilih yang nomer dua. Sama si sastrawan. Tapi akhirnya aku terganggu dengan yang pertama.
Perpisahan dengan yang kedua ini agak nggak happy ending. Always be an awkward momment after that( ̄^ ̄)
Sepertinya wanita dalam drama korea tidak memilih sang lelaki ideal karena film itu akan menjadi film yang akan membosankan.
Tapi maaf, aku bukan wanita dalam drama korea. Aku adalah wanita dalam film kehidupanku sendiri. İni hanya masalah pilihan. Kemana hati kita berada, mungkin disitulah pilihan kita. Tapi, tidak selalu pilihan kita sesuai dengan pilihan Sang Sutradara.
Dan pada akhirnya, aku juga tidak bersama dengan yang pertama ataupun yang kedua.
Masih ada yang ketiga ataupun keempat, yang sudah tertulis di naskah cerita yang dipegang oleh Sutradara. Bukan seperti yang ada dalam drama korea.
Masalahnya aku juga suka ( ̄  ̄)b
Dari film film korea yang aku tonton secara gratis maupun yang tidak pernah bayar, aku menganalisa beberapa hal nggak penting.
SATU. 90% kalo gak cinta segitiga ya segiempat.yg segilima ato segienam belom pernah liat. Barangkali ada yg pernah liat?
Mungkin sebenernya intinya film korea itu cinta segi berapaa gitu, tapi ceritanya aja dibuat variasi. İya nggak sih? Tapi Bukan untuk genre tentang kisah manusia dan anjing lho ya..
Dan yang kedua,
Kalo dalam cinta segitiga yang melibatkan dua lelaki dan satu wanita, sangat gampang menebak mana yang dipilih si wanita. Pokoknya, cowok yang paling baik dan tampak 'ideal' atau 'sempurna' itu.....pasti yang nggak dipilih. Mereka cuma 'friend zone'! u,u
Yang dipilih notabene adalah yang nakal,yang nyebelin.. Pokoknya, yang tidak sempurna.
Hahaha.
Kemudian setelah menganilisis ini, aku jadi inget sesuatu. Di SMA.
Nasibku hampir kayak drama korea.
Aku diantara dua pilihan. Dua duanya sama sekali sulit. Masalahnya tidak ada istilah untuk yang mana yang friend zone.
Yang satu sombong menyebalkan dan sedikit playboy.
Yang kedua cool romantis dan nyaman sekali dalam percakapan sastra. Uh。Benarbenar pilihan yang sulit.
Tapi aku tau harus memilih salah satu diantara mereka.
Tadinya sih mau pilih yang nomer dua. Sama si sastrawan. Tapi akhirnya aku terganggu dengan yang pertama.
Perpisahan dengan yang kedua ini agak nggak happy ending. Always be an awkward momment after that( ̄^ ̄)
Sepertinya wanita dalam drama korea tidak memilih sang lelaki ideal karena film itu akan menjadi film yang akan membosankan.
Tapi maaf, aku bukan wanita dalam drama korea. Aku adalah wanita dalam film kehidupanku sendiri. İni hanya masalah pilihan. Kemana hati kita berada, mungkin disitulah pilihan kita. Tapi, tidak selalu pilihan kita sesuai dengan pilihan Sang Sutradara.
Dan pada akhirnya, aku juga tidak bersama dengan yang pertama ataupun yang kedua.
Masih ada yang ketiga ataupun keempat, yang sudah tertulis di naskah cerita yang dipegang oleh Sutradara. Bukan seperti yang ada dalam drama korea.
Comments
Post a Comment